Dosen Pengampu: Bapak. Cecep Kustandi, M. Pd
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Pada
masa orde baru kata-kata pembangunan, merupakan kata-katayang sangat familiar
di kalangan rakyat Indonesia pada masa itu, hinggaPresiden Soeharto sebagai
presiden Republik Indonesia dijuluki sebagai Bapak Pembangunan REPELITA
(Rencana Pembangunan Lima Tahun) I s.d VII merupakan program pemerintah yang berkelanjutan
dalam rangka mempertahankan kekuasaan hingga 32 tahun yang berakhir pada tahun
1998,yaitu tumbangnya orde baru digantikan dengan orde reformasi.
Pada
masa orde reformasi ini, pembangunan tetap dilaksanakan denganmenitik beratkan
pada pemulihan ekonomi, meningkatkan kehidupanberdemokrasi dan meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam IPTEKkhususnya di bidang teknologi , informasi dan
komunikasi (TIK).
Membangun
masyarakat berpengetahuan adalah membangun kesadaranmasyarakat mengenai
pentingnya mempunyai visi dan wawasan iptek sebagaibekal untuk menghadapi abad
ke-21. Kecintaan terhadap ilmu pengetahuan,hasrat untuk menggali dan
mengembangkannya, perlu secara terus-menerusditumbuhkan, sehingga membudaya
dalam kehidupan masyarakat. Denganbegitu, maka upaya menciptakan dan membangun
sebuah masyarakatberpengetahuan akan menjadi kesadaran kolektif. Tanpa berbekal
visi danwawasan iptek, sulit rasanya kita bisa survive dalam memasuki era
global yang penuh tantangan dan sangat kompetitif itu. Sehubungan dengan hal
tersebut, agenda utama bangsa kita adalah membangun basis kepemimpinan
yangberwawasan dan visioner, serta berlandaskan pada iptek. Kepemimpinan
yangdemikian tentu akan lebih kuat dan mampu menjangkau masa depan yang
jauh.Ada ungkapan bijak dari seorang filsuf yang patut kita camkan:”leadershipmust be base on knowledge.”
Perubahan
peradaban menuju masyarakat berpengetahuan (knowledgesociety). menuntut
masyarakat dunia untuk menguasai keterampilan abad 21yaitu mampu memahami dan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi(ICT Literacy Skills).
Pendidikan memegang peranan sangat penting danstrategis dalam membangun
masyarakat berpengetahuan yang memilikiketerampilan: (1) melek teknologi dan
media; (2) melakukan komunikasi efektif;(3) berpikir kritis; (4) memecahkan
masalah; dan (5) berkolaborasi.
Menyadari
peran strategis pendidikan dalam mewujudkan masyarakatberpengetahuan tersebut,
Kementerian Pendidikan Nasional ( Kemendiknas )telah melakukan berbagai
kegiatan yang didalamnya termasuk pemanfaatan danpendayagunaan TIK untuk
memperluas akses terhadap pendidikan bermutu danmeningkatkan mutu, relevansi
dan daya saing pendidikan. Untuk mempercepatpendayagunaan dan pemanfaatan TIK
untuk pendidikan telah dilakukanberbagai upaya untuk mendorong akselerasi dan
peningkatan “ICT literacy skills”menuju “knowledge-based society”. Sehingga
dalam program 100 hariKemendiknas Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II yang
pertama adalahpenyediaan internet secara massal di sekolah.
B. Ruang Lingkup.
Makalah
ini berjudul Pembangunan Masyarakat Berpengetahuan( Knowledge Society ), isinya
membahas tentang:
1.
Kerangka teori tentang pembangunan.
2.
Kerangka teori tentang masyarakat berpengetahuan.
3.
Kerangka konsep tentang pembangunan masyarakat berpengetahuan
C.
Tujuan.
Penulisan
makalah ini bertujuan sebagai:
1.
Memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi untukPendidikan.
2.
Memahami konsep tentang pembangunan masyarakat berpengetahuan.
3.
Menjadi bagian dari pembangunan masyarakat berpengetahuan.
D.
Manfaat.
Tantangan masyarakat abad 21 ini sangat kompetitif dalam segala bidang,maka
kita dituntut agar menjadi bagian dari pembangunan masyarakat berpengetahuan,
manfaat penulisan makalah ini adalah :
1. Bagi Akademisi : memahami dan menjadi bagian dari pembangunan masyarakat
berpengetahuan.
2.Bagi Masyarakat : dapat memotivasi agar segera ambil bagian dalam pembangunan
masyarakat berpengetahuan dan dapat bersaing dengan bangsalain pada
era globalisasi ini.