Tampilkan postingan dengan label Kelompok 4. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kelompok 4. Tampilkan semua postingan

Rabu, 07 November 2012

Pembangunan Masyarakat Berpengetahuan (Kelompok 4)

Dosen Pengampu: Bapak. Cecep Kustandi, M. Pd


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Pada masa orde baru kata-kata pembangunan, merupakan kata-katayang sangat familiar di kalangan rakyat Indonesia pada masa itu, hinggaPresiden Soeharto sebagai presiden Republik Indonesia dijuluki sebagai Bapak Pembangunan REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) I s.d VII merupakan program pemerintah yang berkelanjutan dalam rangka mempertahankan kekuasaan hingga 32 tahun yang berakhir pada tahun 1998,yaitu tumbangnya orde baru digantikan dengan orde reformasi.
Pada masa orde reformasi ini, pembangunan tetap dilaksanakan denganmenitik beratkan pada pemulihan ekonomi, meningkatkan kehidupanberdemokrasi dan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam IPTEKkhususnya di bidang teknologi , informasi dan komunikasi (TIK).
Membangun masyarakat berpengetahuan adalah membangun kesadaranmasyarakat mengenai pentingnya mempunyai visi dan wawasan iptek sebagaibekal untuk menghadapi abad ke-21. Kecintaan terhadap ilmu pengetahuan,hasrat untuk menggali dan mengembangkannya, perlu secara terus-menerusditumbuhkan, sehingga membudaya dalam kehidupan masyarakat. Denganbegitu, maka upaya menciptakan dan membangun sebuah masyarakatberpengetahuan akan menjadi kesadaran kolektif. Tanpa berbekal visi danwawasan iptek, sulit rasanya kita bisa survive dalam memasuki era global yang penuh tantangan dan sangat kompetitif itu. Sehubungan dengan hal tersebut, agenda utama bangsa kita adalah membangun basis kepemimpinan yangberwawasan dan visioner, serta berlandaskan pada iptek. Kepemimpinan yangdemikian tentu akan lebih kuat dan mampu menjangkau masa depan yang jauh.Ada ungkapan bijak dari seorang filsuf yang patut kita camkan:”leadershipmust be base on knowledge.”
Perubahan peradaban menuju masyarakat berpengetahuan (knowledgesociety). menuntut masyarakat dunia untuk menguasai keterampilan abad 21yaitu mampu memahami dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi(ICT Literacy Skills). Pendidikan memegang peranan sangat penting danstrategis dalam membangun masyarakat berpengetahuan yang memilikiketerampilan: (1) melek teknologi dan media; (2) melakukan komunikasi efektif;(3) berpikir kritis; (4) memecahkan masalah; dan (5) berkolaborasi.
Menyadari peran strategis pendidikan dalam mewujudkan masyarakatberpengetahuan tersebut, Kementerian Pendidikan Nasional ( Kemendiknas )telah melakukan berbagai kegiatan yang didalamnya termasuk pemanfaatan danpendayagunaan TIK untuk memperluas akses terhadap pendidikan bermutu danmeningkatkan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan. Untuk mempercepatpendayagunaan dan pemanfaatan TIK untuk pendidikan telah dilakukanberbagai upaya untuk mendorong akselerasi dan peningkatan “ICT literacy skills”menuju “knowledge-based society”. Sehingga dalam program 100 hariKemendiknas Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II yang pertama adalahpenyediaan internet secara massal di sekolah.


B. Ruang Lingkup.
Makalah ini berjudul Pembangunan Masyarakat Berpengetahuan( Knowledge Society ), isinya membahas tentang:
1. Kerangka teori tentang pembangunan.
2. Kerangka teori tentang masyarakat berpengetahuan.
3. Kerangka konsep tentang pembangunan masyarakat berpengetahuan

C. Tujuan.
Penulisan makalah ini bertujuan sebagai:
1. Memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Informasi dan Komunikasi untukPendidikan.
2. Memahami konsep tentang pembangunan masyarakat berpengetahuan.
3. Menjadi bagian dari pembangunan masyarakat berpengetahuan.


D. Manfaat.
Tantangan masyarakat abad 21 ini sangat kompetitif dalam segala bidang,maka kita dituntut agar menjadi bagian dari pembangunan masyarakat berpengetahuan, manfaat penulisan makalah ini adalah :
1. Bagi Akademisi : memahami dan menjadi bagian dari pembangunan masyarakat berpengetahuan.
2.Bagi Masyarakat : dapat memotivasi agar segera ambil bagian dalam pembangunan masyarakat berpengetahuan dan dapat bersaing dengan bangsalain pada era globalisasi ini.